Lita'arafu: Saling Kenal Mengenal Antar Suku Bangsa

 

Sumber foto: STIKIP INVADA Cirebon



Mengapa umat Islam harus saling kenal mengenal pada setiap masing-masing hak-hak suku bangsa yang telah diberikan oleh Allah SWT ?

Maulana Habib Muhammad Luthfi Bin Ali Bin Yahya, Pekalongan, memberikan alasannya yang bersumber dari sebuah firman Allah SWT yang berbunyi:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal” (Qs. Al-Hujarat: 13).

Jadi menurut Habib Luthfi Bin Yahya, sangat lah penting bagi umat Islam mengenal setiap hak-hak yang diberikan oleh Allah SWT kepada setiap suku bangsa. Hal ini dituangkan dalam kalimat ‘Lita’arafu’ yang artinya seberapa jauh kita (umat Islam) mengenal hak-hak setiap bangsa. Karena kalimat ‘Lita’arafu’ juga bukan hanya dalam konteks seberapa kita mengenal fisik seseorang. Tetapi, kalimat ‘Lita’arafu’ lebih mengarah pada seberapa jauh kita mengenal serta melindungi hak-hak dari masing-masing setiap suku bangsa yang sudah diberikan oleh Allah SWT kepada kita.

“Semestinya, sebagai umat Islam kita harus saling mengenal satu sama lain, di manapun kita berada, kita harus mampu sebagai perekat bangsa dan perekat umat. Sekalipun kita berada di Eropa atau bahkan di Afrika, karena mengenali “Lita’arafu’ untuk saling menghargai dan menghormati satu sama lain,” Begitulah pesan dari beliau Habib Luthfi Bin Yahya.

Beliau juga melanjutkan, bahwasannya dari hal tersebut timbul lah sebuah kalimat Hubbul Wathon Minal Iman dalam konteks bangsa Indonesia. Karena Bangsa Indonesia yakin bahwa tanah Indonesia merupakan bukti pemberian dari Allah SWT. Maka dari itu, kita sebagai bangsa Indonesia harus berani dan tegas mengatakan “Saya adalah bangsa Indonesia”. 

Hal ini juga dilakukan oleh Rasulullah SAW, bagaimana perjuangan Rasulullah SAW dalam menghargai bangsa Arab. Ini termaktup dalam sebuah hadist yang sebagian orang mengatakan dhaif atau maudhu’, tetapi menurut beliau Habib Luthfi Bin Yahya, justru hadist tersebut memiliki makna yang baik untuk keharmonisan sebuah bangsa. Adapun hadist tersebut berbunyi:

أحبوا العرب لثلاث لأني عربي ، والقرآن عربي ، وكلام أهل الجنة عربي     

Artinya: “Cintailah arab karena 3 hal, (1) Karena saya orang arab, (2) karena Al-Quran berbahasa arab, (3) bahasa penduduk surga adalah bahasa arab.” (H.R Thabrani)

Dari cerita Habib Luthfi Bin Yahya diatas, maka kita ketahui bahwasannya sebagai warga negara yang baik kita seharusnya mencontoh Nabi Muhammad SAW dalam kalimat ‘Lianni A’rabi’ yang memiliki arti “saya adalah bangsa Arab”. Bagitu juga dengan kita sebagai bangsa Indonesia, harus bangga terhadap tanah air kita, bangga menjadi putra-putri Indonesia karena bagi kita NKRI harga mati. Hal tersebut merupakan bentuk rasa syukur serta tanda terimakasih kita kepada Allah SWT.

Ketika semua bangsa Indonesia sudah memperkuat harga diri bangsa serta sudah memiliki rasa cinta terhadap bangsa Indonesia yang tinggi, maka Indonesia tidak akan mudah digoyahkan dan di pecah belah. Karena, bangsa Indonesia mulai dari telinga, mata, dan hidung sudah bercermin pada apa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Comments

Popular posts from this blog

Cara dan contoh Review Jurnal Psikologi

Kesenian "Turonggo Seto Kinasih" Masih Eksis Dikalangan Masyarakat